Senin, 12 Januari 2015

JobSeeker dan JobCreator



JobSeeker dan JobCreator

Job Seeker ( pencari kerja )
Adalah seseorang yang mencari pekerjaan atau bekerja dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ketika kita memilih menjadi job seeker, maka kita kembali dihadapkan pada pilihan jenis pekerjaan. Apakah jenis pekerjaan yang kita inginkan? Linear dengan ilmu yang kita pelajari atau justru sebaliknya. Keduanya baik dan punya konsekuensi masing-masing.
Pekerjaan yang linear  dengan ilmu yang sebelumnya kita pelajari memberikan kita kesempatan untuk mengaplikasikan langsung ilmu tersebut serta dapat mengembangkannya dengan lebih nyata. Pekerjaan seperti ini lebih mudah untuk kita beradaptasi karena kita telah memiliki ilmu basicnya.
Berbeda halnya dengan jenis pekerjaan yang tidak linear dengan disiplin ilmu kita. Di sini penuh tantangan dan dibutuhkan kecakapan untuk belajar dengan cepat serta tekanan yang lebih besar. Meski demikian, pekerjaannya akan memberikan pengalaman baru serta ilmu baru bagi kita. Modal utamanya adalah kemampuan untuk beradaptasi, bersosialisasi, berkomunikasi, serta keinginan yang kuat untuk menakhlukan setiap hal yang notabennya baru bagi diri kita.
Setelah memilih jenis pekerjaan, hal berikutnya yang akan kita hadapi adalah jenis instansi/kantor tempat di mana kita akan bekerja. Pemilihan tempat untuk bekerja tidaklah mudah karena kita dihadapkan pada keterbatasan kesempatan kerja dan jumlah instansi yang ada untuk menampung kita. Dalam hal ini, sebagai generasi muda, umumnya akan sangat labil. Ada yang memilih tempat kerja karena gengsi dan adapula karena kesenangan hati. Keduanya sangat bertolak belakang dan konsekuensinya tidaklah mudah. Pada umumnya kita memilih pekerjaan rata-rata karena mengedepankan gengsi, bukan hati. Kita bekerja demi penilaian orang lain. Kita mengabaikan suara hati. Inilah mengapa bekerja menjadi sesuatu yang justru membuat kita berujung pada stress. Karena kita tidak menikmati pekerjaan itu. Kalau kita senang, maka pekerjaan pasti dapat diselesaikan dengan baik. Dan ketika pekerjaan diselesaikan dengan baik, berarti kita memberikan hasil kerja yang baik. Ini tentu akan membuat kita lebih puas dan secara tidak langsung peningkatan karir akan datang dengan mudahnya, bahkan tanpa di duga-duga.
Tapi jika dibandingkan dengan Job Creator yaitu pencipta pekerjaan maka lebih baik dari pada Job Seeker yang mencari kerjaan, karna disamping mengurangi tingkat penggangguran di negara ini Job Creator juga memberikan tantangan, tambahan ilmu, serta motivasi.
Kenyataan bahwa sebagaian besar para lulusan Perguruan Tinggi cenderung sebagai pencari kerja (job seeker) daripada sebagai pencipta lapangan pekerjaan (job creator), yang disebabkan karena :
*      Kurang nya informasi, dukungan, motivasi dan pengetahuan tentang kewirausahaan.
*      Kurangnya informasi, dukungan dan pengetahuan dari pemerintah, keluarga dan tempat pendidikan tentang dunia kewirausahaan.
Beberapa alasan-alasan tersebut di atas menyebabkan mereka didorong untuk  menjadi pegawai negeri atau swasta setelah lulus dari Perguruan tinggi, belum ada dukungan yang maksimal baik dari keluarga, pemerintah maupun dunia Pendidikan untuk mandiri atau berwirausaha.
Karena sistem pembelajaran yang di terapkan di perguruan tinggi saat ini lebih terfokus pada bagaimana menyiapkan para mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, bukan sebagai lulusan yang siap bekerja dengan menciptakan pekerjaan.

Job Creator ( Pencipta Kerja )
Adalah seseorang yang menciptakan lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja.
Menjadi Job Creator berarti mengurangi penggangguran karena dapat membuka peluang kerja bagi orang lain. Membantu diri kita secara mandiri dan juga membantu orang lain untuk bekerja. Job Creator membuat kita lebih berkreatif dan tantangannya lebih besar dalam mengambil resiko, menciptakan lapangan pekerjaan, mengatur karyawan, dan mempunyai tanggung jawab yang besar bukan hanya terhadap wirausahanya tetapi juga terhadap karyawannya.
Berwirausaha berarti menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada dan bermakna bagi manusia melalui tindakan kreatif dan inovatif. Wirausahaan cenderung menggunakan kemampuannya untuk melakukan dan membangun suatu kegiatan. Seorang wirausahawan yang tahu bagaimana menemukan sesuatu, merangkai, dan berkreativitas tinggi.
Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, dan optimisme. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik, dan memiliki inisiatif.

Perbedaan yang dapat dilihat pada saat jadi pengusaha dan  menjadi karyawan yaitu:
Pengusaha :
*      Membuka lapangan pekerjaan
*      Mandiri dan independen
*      Bebas
*      Lebih kreatif dan dinamis

Karyawan :
*      Terikat waktu dan tugas
*      Tidak independen
*      Tidak bebas
*      Hanya menjadi “ pelayan” bagi atasan

Jadi menurut saya ketika menjadi job creator itu lebih baik Karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja berarti mengurangi penggangguran karena dapat membuka peluang kerja bagi orang lain. Membantu diri kita secara mandiri dan juga membantu orang lain untuk bekerja.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar